Cari Blog Ini

Senin, 21 Maret 2011

Naegleria Fowleri dan Accanthamoeba


TUGAS MIKROBIOLOGI
NAEGLERIA FOWLERI DAN ACCANTHAMOEBA
S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1

Nama Anggota Kelompok :
1.       Umi Maesaroh                      A11000585
2.     

Latar Belakang
Free-living amebae yang paling dikenal adalah Naegleria fowleri dan Accanthamoeba spp. Kedua amebae ini hidup bebas ditanah yang lembab dan air, menjadi parasit fakultatif pada manusia. Naegleria fowleri adalah penyebab primery amebic meningoencephalitis (PAM), dan Accanthamoeba spp berhubungan dengan kelainan yang lebih kronis di sistem saraf, yakni granulomatous amebic encephalitis (GAE), amebic keratitis, serta ulkus di kulit. Tipikal kasus PAM terjadi pada musim panas, dimana Naegleria fowleri berproliferasi dengan cepat seiring dengan bertambahnya temperatur. Penderita PAM biasanya memiliki riwayat kontak dengan air seperti berenang di danau, sungai, atau kolam renang yang dapat terinfeksi  oleh organisme ini beberapa hari sebelumnya timbul gejala. Selama periode kering dan meningkatnya temperatur ini, konsentrasi Naegleria fowleri akan meningkat. Pada beberapa kasus, ada indikasi bahwa organisme ini juga dapat ditularkan melalui  inhalasi dari debu yang terkontaminasi. Pada tahun 1965, Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang penderita di Australia. Laporan ini pertamaa kali menghubungkan antara Naegleria fowleri dan penyakit yang menyerang susunan saraf pusat. Pada awalnya peneliti tersebut beranggapan bahwa ameba penyebab dari penyakit tersebut adalah genus accanthameba, tetapi setelahpenelitian lebih lanjut ameba penyebabnya cenderung mengacu kepada Naegleria fowleri.


PEMBAHASAN
NAEGLERIA FOWLWRI
                                                                         

A.  Morfologi Naegleria Fowleri
Naegleria fowleri dikenal dengan karakteristik yang disebut amebaflagellata, yaitu memiliki bentuk ameboiddan flagellata dalam hidupnya. Siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile dan bentuk kista yang non-motile dan resisten. Trophozoit bentuk ameboid adalah bentuk satu-satunya yang dijumpai pada manusia.
Trophozoit dapat hidup di air, atau tanah yang lembab dan kultur jaringan atau media lainnya. Trophozoit bentuk ameboid ketika bergerak berbentuk memanjang, lebih lebar pada bagian anterior, yang dapat dengan jelas dibedakan dari bagian posterior yang menyempit, dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar. Memiliki satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo, tanpa kromatin perifer. Terdapat vakuola makanan yang  biasanya terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living, atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia.
Bentuk ameba dapat berubah dengan cepat menjadi bentuk flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air, yang apabila dilakukan di laboratorium dapat diinduksi dengan menggunakan air suling untuk membantu diagnosa, dan dipertahankan pada suhu antara 27-37 derajat celcius. Bentuk ameba biflagellata ini biasanya berbentuk seperti pir, dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar. Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid. Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam, dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih.
Dalam kondisi lingkungan yang tidak menyenangkan, trophozoit akan berubah menjadi bentuk kista. Dengan mikroskop elekron struktur tampak jelas termasuk pori-pori pada dindding kista dan mitokondria, endoplasma retikulum, vesikel dan granul sekretiri. Bentuk kista ditemukan di alam tetapi tidak ditemukan di jaringan SSP.


B.  Siklus Hidup Naegleria Fowleri
Naegleria fowleri memiliki 3 stadium dalam siklus hidupnya, yaitu kista trophozoit bentuk ameba dan bentuk flagella. Trophozoit ber-replikasi dengan cara promitosis (membran nukleus tetap utuh). Naegleria fowleri ditemukan di air, tanah, kolam renang air hangat, hidroterapi dan kolam renang untuk pengobatan, akuarium, dan limbah. Trophozoit bentuk ameba dapat berubah menjadi bentuk flagella, dan dapat kembali berubah menjadi bentuk ameba. Menginfeksi manusia dengan cara trophozoit  terhirup melalui hidung, yang kemudian akan menginvasi membran nasal, dan masuk ke ruang sinus paranasal. Trophozoit ini akan langsung menembus ciribriform plate ditulang ethmoidalis, dan masuk ke otak melalui nervus olfaktorius. Selanjutnya akan bermultiplikasi di jaringan sistem saraf pusat (SSP) dan menyebabkan Primary Amebic Meningoencephalitis. Dapat diisolasi dari cairan serebro spinal (cerebro spinal fluid/ CSF).


C.  Patologi
Gambaran patologi yang dapat ditemukan pada otopsi yaitu hemispher cerebral  yang biasanya membengkak dan edema. Karakteristik PAM yaitu nekrotik dan hemorrhagic pada korteks cerebral dan bulbus oktafarius. Secara histopatologi, PAM ditandai dengan eksudat yang purulen, nekrotik, dan edema dengan hemorragic yang difus pada area kortikal dan parenkim otak. Trophozoit dapat ditemukan pada eksudat, walaupun akan sukar membedakannya diantara sel-sel inflamasi. Sel-sel inflamasi yang banyak dijumpai yaitu sel-sel polimorfonuklear (PNM). Trophozoit dapat dijumpai dan dibedakan terutama pada ruang perifascular, dimana sel-sel inflamasi jarang ditemukan. Trophozoit juga dapat ditemukan pada bulbus olfaktorius dan cairan cerebrospinal. Kista tidak ditemukan pada lesi diotak.
Gambaran yang didapati pada PAM sangat dramatis, namun hampir tidak dapat dibedakan dengan meningoencephalitis yang diakibatkan oleh bakteri.
1.    Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari sebelumnya. Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam, sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal, mual, dan muntah.
2.    Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalm mengecap.
3.    Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbbulnya gejala kejang dan kaku kuduk.
4.    Dapat timbul kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III, IV, dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi.
5.    Status perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus  yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala.
6.    Kebanyakan kasus PAM berakhir dengan kematian. Penyebab kematian biasanya adalah karena meningkatnya tekanan intra kranial dengan herniasi otak yang akan menyebabkan terhentinya sistem kardiorespiratori.


D.  Cara Pencegahan
Temperatur yang hangat, ketersediaan makanan yang mencukupi dan kemungkinan kadar pH yang optimal serta oksigen yang cukup adalah merupakan habitat yang mungkin ameba ini dapat berkembang.
Pencegahan Naegleria fowleri dilakukan dengan pemanasan air sampai di atas 60 derajat celcius dan pemberian chlorine 0,5-1 mg/l. Pemberian chlorine ini terbukti efektif baik untuk air minum maupun air di kolam renang. Namun hal ini tidaklah mungkin dilakukan di daerah reaksi umum lainnya seperti danau dan sungai. Sehingga tindakan pencegahan yang terpenting adalah dengan memberikan peringatan, terutama pada saat musim panas.


E.  Pengobatan
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain adalah :
1.      Laboratorium
Ø Pemeriksaan cairan serebrospinal
Cairan serebrospinal akan tampak kelabu sampai purulen. Adanya domonasi sel leukosit polimorfonuklear dan tiadak ditemukanya bakteri. Ditemukanya juga adanya eritrosit. Tekanan intra serebral meningkat. Konsentrasi glukosa akan menurun tetapi konsentrasi protein akan meningkat.
Ø Kultur
Teknik kultur dengan menggunakan media yang terdiri dari 1,5% non-nutrient agar plates dengan penambahan Escherichia coli. Media tersebut akan diinkubasi pada suhu 37 derajat celcius dan diamati setiap hari. Ameba ini akan memakan bakteri tersebut dilingkungan aerob seperti habitatnya yang alami.
Ø PCR dan Indirect Immunoflourescent Antibody
Teknik ini dipergunakan untuk mengidentifikasi organisme yang biasanya dilakukan dilaboratorium Center fir Disease Control and Prevention.
Ø Biopsi Otak
Biopsi otak secara potensial dapat dipergunakan untuk mendeteksi tropozoit ini dan gambaran karakteristik histopatologi, namun hingga kini data kasus PAM yang didiagnosa melalui biopsi otak.

2.           Pemeriksaan Neuroimaging
Pemeriksaan dengan CT-scan dan MRI diperlukan untuk menilai edema cerebri.



 PEMBAHASAN
ACCANTHAMOEBA


A.  Morfologi Accanthamoeba
Berbeda dengan spesies sebelumnya, accanthamoeba memiliki bentuk trofozoit dan kista, tidak ada bentuk flagellatanya.
Bentuk trofozoit memiliki ciri khas berupa pseudopodia yang lancip, disebut acanthopodia. Memiliki satu inti dengan karyosom sentral yang besar, tanpa kromatin perifer.
Kistanya bulat, memiliki satu inti. Dindingnya dua lapis, lapisan terluarnya bergerigi dan tidak teratur.
Penularan biasanya tidak berhubungan dengan kolam renang. Infeksi SSP berlangsung secarahematogen setelah inhalasi / aspirasi bentuk trofozoit maupun kista, atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung.

B.  Siklus Hidup Accanthamoeba


C.  Patologi
Masa inkubasi berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Organisme yang terinhalasi akan menimbulkan pneumontis. Invasi melalui kulit akan menstimulasi timbulnya granuloma dalam waktu yang lambat. Granulomatous amebic encephalitis (GAE) yang ditimbulkan oleh acanthamoeba bersifat progresif lambat, dan biasanyatimbul pada penderita yang immunocompromised. Gejalanya mulai dari sakit kepala, demam, kelelahan, hingga kaku kuduk, dan penurunan kesadaran.
Keratitis oleh acanthamoeba biasanya terjadi pada pengguna lensa kontak yang kurang bersih, yang terkontaminasi oleh organisme. Infeksi dapat pula terjadi melalui trauma.


D.  Cara Pencegahan
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang. Infeksi SSP berlangsung secarahematogen setelah inhalasi / aspirasi bentuk trofozoit maupun kista, atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung.
Untuk itu pencegahan Accanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa.

E.  Pengobatan
Walaupun berlangsung lambat, banyank di antara infeksi ini yang terlambat didiagnosis. Pemeriksaan dilakukan dengan menemukan bentuk trofozoit pada spesimen cairan spinal, lesi kulit, atau kornea. Kultur dapat dilakukan pada agar yang sudah ditanami bakteri E. Coli.
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan, namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas.  



   



Minggu, 20 Maret 2011

medical terminologi, osteologi, medical instrumental

Medical terminology
Medical Terminology often uses words created using prefixes and suffixes in Latin and Ancient Greek. In medicine, their meanings, and their etymology, are informed by the language of origin. Prefixes and suffixes, primarily in Greek—but also in Latin, have a dropable -o-. Medical roots generally go together according to language: Greek prefixes go with Greek suffixes and Latin Prefixes with Latin Suffixes. Although it is technically considered acceptable to create hybrid words, it is strongly preferred not to mix different lingual roots.
Medical terminology is a vocabulary for accurately describing the human body and associated components, conditions, processes and process in a science-based manner. It is to be used in the medical and nursing fields. This systematic approach to word building and term comprehension is based on the concept of: (1) word roots, (2) prefixes, and (3) suffixes. The word root is a term derived from a source language such as Greek or Latin and usually describes a body part. The prefix can be added in front of the term to modify the word root by giving additional information about the location of an organ, the number of parts, or time involved. Suffixes are attached to the end of a word root to add meaning such as condition, disease process, or procedure.
In the process of creating medical terminology, certain rules of language apply. These rules are part of language mechanics called linguistics. So, when a term is developed, some logical process is applied. The word root is developed to include a vowel sound following the term to add a smoothing action to the sound of the word when applying a suffix. The result is the formation of a new term with a vowel attached (word root + vowel) called a combining form. In English, the most common vowel used in the formation of the combining form is the letter -o-, added to the word root.
Prefixes do not normally require further modification to be added to a word root because the prefix normally ends in a vowel or vowel sound, although in some cases they may assimilate slightly and an in- may change to im- or syn- to sym-.
Suffixes are categorized as either (1) needing the combining form, or (2) not needing the combining form since they start with a vowel.
Decoding the medical term is an important process, (See: Morphology). Once experience is gained in the process of forming and decoding medical terminology, the process begins to make sense and becomes easier. One approach involves breaking down the word by evaluating the meaning of the suffix first, then prefix, and finally the word root. This will generally produce a good result for the experienced health care professional. When in doubt, the result should be verified by a medical terminology dictionary. The process of learning a new language, such as medical terminology, is a challenging, yet attainable goal as the basic rules—once learned—make the process easier. (See Applied Linguistics)
One quick online reference is a dictionary search engine. The allows one to enter a medical term into a dialogue box and initiate a search. There are also numerous online medical dictionaries to select from. Once a term is located, the response will be subdivided into several basic formats, including General usage, Medicine, Law, Business, and others.
The use of a medical dictionary or Internet search engine is most helpful in learning the exact meaning of a medical term. However, if the basic concepts of word building are understood, many words are understandable to the student of medical terminology.
Mobile software applications also exist that can help you reference or study Medical Terminology without a internet connection, such as "Quick Medical Terminology And Abbreviation Reference" for the iPhone and "Medical Terminology and Abbrev" for Android.


Discussion
In forming or understanding a word root, one needs a basic comprehension of the term and the source language. The study of the origin of words is called etymology. For example, if a word was to be formed to indicate a condition of kidneys, there are two primary roots – one from Greek (νεφρός nephr(os)) and one from Latin (ren(es)). Renal failure would be a condition of kidneys, and nephritis is also a condition, or inflammation, of the kidneys. The suffix -itis means inflammation, and the entire word conveys the meaning inflammation of the kidney. To continue using these terms, other combinations will be presented for the purpose of examples: The term 'supra-renal is a combination of the prefix supra- (meaning "above"), and the word root for kidney, and the entire word means "situated above the kidneys". The word "nephrologist" combines the root word for kidney to the suffix -ologist with the resultant meaning of "one who studies the kidneys".
In medical terminology, the word root is not usually capable of standing alone as a complete word within a sentence. This is different than most word roots in modern standard English. The medical word root is taken from a different source language, so it will remain meaningless as a stand-alone term in an English sentence. A suffix or prefix must be added to make a usable medical term. For example the term for "concerning the heart" is "cardiacus", from the Greek kardía. If a person is suffering from a heart related illness, the statement, "The patient suffered a kardía event," would not make sense. However, with the addition of a suffix "-ac", the statement would be modified to read, "The patient suffered a cardiac event" which is an acceptable use of medical terminology. The process is different in standard English because the word roots are capable of standing alone in a sentence. For example, the word eye is a word root in English that can be used without modification in a sentence.
An additional challenge to the student of medical terminology is that the formation of the plural of a word must be done using the rules of forming the proper plural form as used in the source language. This is more difficult than in English, where adding "-s" or "-es" is the rule. Greek and Latin each have differing rules to be applied when forming the plural form of the word root. Often such details can be found using a medical dictionary.
There is also another rule of medical terminology to be recognized by the student. When more than one body part is used in the formation of a medical term, the individual word roots are joined together by using the combining form using the letter -o- to indicate the joining together of various body parts. For example if there is an inflammation of the stomach and intestines, this would be written as gastro- and enter- plus -itis, gastroenteritis. In this example, the -o- signifies the joining together of two body parts.
A useful little book, Chambers Classical Roots for Medics, has a simple guide to Latin and Greek plurals and cases (as mentioned above) as an appendix to its main listings of medical prefixes and suffixes. (It also highlights Latin and Greek equivalents and warns about confusable terms.)
Another extremely helpful book for students’ just learning medical terminology for the first time is Davi-Ellen Chabner’s Medical Terminology, a short course, and most current in the 9th edition.[1] This book demystifies the pronoun/suffix and root word breakdowns into very simplistic steps that work through the systems of the body, with illustrations. A companion audio CD helps you to hear the words and use them correctly. Another companion Study CD contains image glossaries and interactive games and visual learning strategies.
MEDICAL TERMINOLOGI
Istilah medis
Terminologi medis sering menggunakan kata-kata dibuat menggunakan prefiks dan sufiks dalam bahasa Latin dan Yunani Kuno. Dalam pengobatan, makna mereka, dan etimologi mereka, yang diinformasikan oleh bahasa asal. Prefiks dan sufiks, terutama dalam bahasa Yunani-tapi juga dalam bahasa Latin, memiliki o-dropable-. Akar Medis umumnya pergi bersama-sama menurut bahasa: prefiks Yunani pergi dengan sufiks Yunani dan Latin dengan Awalan Akhiran Latin. Meskipun secara teknis dianggap dapat diterima untuk menciptakan kata-kata hibrida, sangat disukai untuk tidak mencampur akar bahasa yang berbeda.
Listen
Read phonetically

Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat menggambarkan tubuh manusia dan komponen yang terkait, kondisi, proses dan proses dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di bidang medis dan keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun kata dan pemahaman istilah ini didasarkan pada konsep: (1) akar kata, (2) awalan, dan (3) akhiran. Akar kata adalah istilah berasal dari bahasa sumber seperti Yunani atau Latin dan biasanya menggambarkan bagian tubuh. Awalan dapat ditambahkan di depan istilah untuk memodifikasi akar kata dengan memberikan informasi tambahan tentang lokasi organ, jumlah suku cadang, atau waktu yang terlibat. Sufiks yang melekat pada ujung akar kata untuk menambah arti seperti kondisi, proses penyakit, atau prosedur.
Dalam proses menciptakan istilah medis, aturan tertentu bahasa berlaku. Aturan-aturan ini adalah bagian dari mekanika bahasa disebut linguistik. Jadi, ketika sebuah istilah yang dikembangkan, beberapa proses logis diterapkan. Akar Kata dikembangkan untuk memasukkan suara vokal istilah berikut untuk menambahkan tindakan smoothing dengan suara dari kata ketika menerapkan suatu akhiran. Hasilnya adalah pembentukan istilah baru dengan vokal terpasang (akar kata + vokal) disebut bentuk menggabungkan. Dalam bahasa Inggris, vokal paling umum digunakan dalam pembentukan bentuk kombinasi adalah huruf-o-, ditambahkan pada akar kata.
Prefiks biasanya tidak memerlukan modifikasi lebih lanjut yang akan ditambahkan ke akar kata karena awalan biasanya berakhir dengan suara vokal atau vokal, meskipun dalam beberapa kasus mereka mungkin mengasimilasi sedikit dan di-mungkin berubah ke im-atau syn-ke-simbol.
Sufiks dikategorikan sebagai (1) membutuhkan bentuk menggabungkan, atau (2) tidak memerlukan bentuk menggabungkan sejak mereka mulai dengan vokal.
Decoding istilah medis merupakan proses yang penting, (Lihat: Morfologi). Setelah pengalaman yang diperoleh dalam proses pembentukan dan decoding istilah medis, proses mulai masuk akal dan menjadi lebih mudah. Satu pendekatan yang melibatkan meruntuhkan kata dengan mengevaluasi makna akhiran pertama, lalu awalan, dan akhirnya akar kata. Ini umumnya akan menghasilkan hasil yang baik untuk profesional perawatan kesehatan yang berpengalaman. Jika ragu, hasilnya harus diverifikasi oleh terminologi medis kamus. Proses belajar bahasa baru, seperti terminologi medis, adalah tujuan, menantang namun dapat dicapai sebagai dasar aturan-sekali belajar-mempermudah proses. (Lihat Linguistik Terapan)
Salah satu referensi online yang cepat adalah sebuah kamus mesin pencari. Yang memungkinkan seseorang untuk memasukkan istilah medis ke kotak dialog dan memulai pencarian. Ada juga banyak kamus medis online untuk memilih dari. Setelah istilah berada, respon akan dibagi menjadi beberapa format dasar, termasuk penggunaan Umum, Kedokteran, Hukum, Bisnis, dan lain-lain.
Penggunaan medis kamus atau internet search engine yang paling membantu dalam belajar makna yang tepat dari istilah medis. Namun, jika konsep dasar bangunan kata dimengerti, banyak kata yang dimengerti kepada siswa istilah medis.
aplikasi perangkat lunak Mobile juga ada yang dapat membantu Anda referensi atau studi Medical Terminology tanpa sambungan internet, seperti "Cepat Medical Terminology Dan Singkatan Referensi" untuk iPhone dan "Medical Terminologi dan abbrev" untuk Android.

Diskusi
Dalam membentuk atau pemahaman akar kata, orang perlu pemahaman dasar dari istilah dan bahasa sumber. Penelitian tentang asal-usul kata-kata disebut etimologi. Misalnya, jika kata itu harus dibentuk untuk menunjukkan kondisi ginjal, ada dua akar utama - satu dari Yunani (νεφρός nephr (os)) dan satu dari bahasa Latin (ren (es)). kegagalan ginjal akan menjadi kondisi ginjal, dan nefritis adalah juga suatu kondisi, atau peradangan, dari ginjal. The akhiran-itis berarti peradangan, dan seluruh kata menyampaikan arti peradangan ginjal. Untuk terus menggunakan istilah-istilah ini, kombinasi lain akan disajikan untuk tujuan contoh: Istilah 'supra-ginjal adalah kombinasi dari prefiks supra-(berarti "atas"), dan akar kata untuk ginjal, dan seluruh kata berarti "terletak di atas ginjal". Kata "nephrologist" menggabungkan kata root untuk ginjal ke ologist-akhiran dengan arti yang dihasilkan dari "satu yang mempelajari ginjal".
Dalam istilah medis, akar kata biasanya tidak mampu berdiri sendiri sebagai kata yang lengkap dalam kalimat. Hal ini berbeda dari akar kata yang paling dalam bahasa Inggris standar modern. Akar kata medis diambil dari bahasa sumber yang berbeda, sehingga akan tetap berarti sebagai berdiri sendiri-panjang dalam sebuah kalimat bahasa Inggris. Sebuah akhiran atau awalan harus ditambahkan untuk membuat istilah medis dapat digunakan. Misalnya istilah untuk "tentang hati" adalah "cardiacus", dari Yunani kardia. Jika seseorang menderita penyakit jantung yang terkait, pernyataan, "menderita Pasien acara kardia," tidak akan masuk akal. Namun, dengan penambahan akhiran "-ac", pernyataan ini harus dimodifikasi untuk membaca, "menderita Pasien acara jantung" yang merupakan penggunaan yang dapat diterima istilah medis. Proses ini berbeda dalam bahasa Inggris standar karena akar kata yang mampu berdiri sendiri dalam sebuah kalimat. Misalnya, kata mata adalah akar kata dalam bahasa Inggris yang dapat digunakan tanpa modifikasi dalam sebuah kalimat.
Sebuah tantangan tambahan kepada siswa dari istilah medis adalah bahwa pembentukan jamak dari kata harus dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan pembentukan bentuk jamak yang tepat seperti yang digunakan dalam bahasa sumber. Ini lebih sulit daripada dalam bahasa Inggris, dimana menambahkan "-s" atau "-es" adalah aturan. Yunani dan Latin masing-masing memiliki aturan yang berbeda harus diterapkan ketika membentuk bentuk jamak dari akar kata. Seringkali rincian seperti dapat ditemukan dengan menggunakan kamus medis.
Ada juga aturan lain terminologi medis yang akan diakui oleh mahasiswa. Bila lebih dari satu bagian tubuh digunakan dalam pembentukan istilah medis, akar kata individu bergabung bersama-sama dengan menggunakan formulir menggabungkan menggunakan huruf-o-untuk menunjukkan bergabung bersama-sama dari berbagai bagian tubuh. Misalnya jika ada suatu peradangan dari lambung dan usus, ini akan ditulis sebagai gastro-dan masukkan-itis plus-, gastroenteritis. Dalam contoh ini, o--menandakan bergabung bersama dari dua bagian tubuh.
Sebuah buku kecil yang berguna, Chambers Klasik Akar untuk Paramedis, memiliki panduan sederhana untuk jamak Latin dan Yunani, dan kasus (seperti yang disebutkan di atas) sebagai lampiran ke daftar utama prefiks medis dan sufiks. (Ini juga menyoroti setara Latin dan bahasa Yunani dan memperingatkan hal tentang confusable.)
Buku lain yang sangat membantu bagi siswa baru belajar istilah medis untuk kali pertama adalah Davi-Ellen Chabner's Medical Terminology, kursus singkat, dan sebagian besar saat ini di edisi 9 [1] Buku ini demystifies. Kata ganti / sufiks dan kerusakan akar kata ke dalam sangat sederhana langkah yang bekerja melalui sistem tubuh, dengan ilustrasi. Sebuah CD pendamping audio membantu Anda untuk mendengar kata-kata dan menggunakannya dengan benar. Studi rekan lain CD berisi Glosari gambar dan permainan interaktif dan strategi pembelajaran visual.
[Sunting] Kedokteran terminologi
Artikel utama: Daftar medis, sufiks dan prefiks akar
Terminologi medis sering menggunakan kata-kata dibuat menggunakan prefiks dan sufiks dalam bahasa Latin dan Yunani Kuno. Dalam pengobatan, makna mereka, dan etimologi mereka, yang diinformasikan oleh bahasa asal. Prefiks dan sufiks, terutama dalam bahasa Yunani-tapi juga dalam bahasa Latin, memiliki o-dropable-. akar Medis umumnya pergi bersama-sama menurut bahasa: prefiks Yunani pergi dengan sufiks Yunani dan Latin dengan Awalan Akhiran Latin. Meskipun secara teknis dianggap dapat diterima untuk menciptakan kata-kata hibrida, sangat disukai untuk tidak mencampur akar bahasa yang berbeda.
Listen
Read phonetically




Osteology
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/15/Human_skeleton_diagram.png/125px-Human_skeleton_diagram.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Osteology is the scientific study of bones. A subdiscipline of anthropology and archeology, osteology is a detailed study of the structure of bones, skeletal elements, teeth, morphology, function, disease, pathology, the process of ossification (from cartilaginous molds), the resistance and hardness of bones (biophysics), etc. often used by scientists with identification of human remains with regard to age, death, sex, growth, and development in a biocultural context.
Applications
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/70/Compared_Osteology_Room_La_Plata_Museum.JPG/250px-Compared_Osteology_Room_La_Plata_Museum.JPG
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Compared Osteology Room in Natural History Museum of La Plata, Argentina.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/5c/Great_Dane_and_Chihuahua_Skeletons.jpg/250px-Great_Dane_and_Chihuahua_Skeletons.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Osteological approaches are frequently applied to investigations in disciplines such as forensic science, physical anthropology and archaeology, and has a place in research on topics including:
References
  • Bass, W. M. 2005. Human Osteology: A Laboratory and Field Manual. 5th Edition. Columbia: Missouri Archaeological Society.
  • Buikstra, J. E. and Ubelaker, D. H. (eds.) 1994. Standards for Data Collection from Human Skeletal Remains. Arkansas Archeological Survey Research Series No. 44.
  • Cox, M and Mays, S. (eds.) 2000. Human Osteology in Archaeology and Forensic Science. London: Greenwich Medical Media.

OSTEOLOGI
Ilmu tulang adalah studi ilmiah tulang. Sebuah vak antropologi dan arkeologi, ilmu tulang adalah studi rinci dari struktur tulang, unsur-unsur tulang, gigi, morfologi, fungsi, penyakit, patologi, proses pengerasan (dari cetakan tulang rawan), perlawanan dan kekerasan tulang (biofisika) , dll sering digunakan oleh para ilmuwan dengan identifikasi jenazah manusia berkaitan dengan usia, kematian, jenis kelamin, pertumbuhan, dan pembangunan dalam konteks biokultur.

MEDICALINSTRUMENTAL

Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat menggambarkan tubuh asing dan komponen terkait, kondisi, proses dan proses dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di bidang medis dan keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun kata dan pemahaman istilah ini didasarkan pada konsep: (1) akar kata, (2) awalan, dan (3) akhiran. Akar kata adalah istilah berasal dari bahasa sumber seperti Yunani atau Latin dan biasanya menggambarkan bagian tubuh. Awalan dapat ditambahkan di depan istilah untuk memodifikasi akar kata dengan memberikan informasi tambahan tentang lokasi organ, jumlah suku cadang, atau waktu yang terlibat. Sufiks yang melekat pada ujung akar kata untuk menambah arti seperti kondisi, proses penyakit, atau prosedur.

Dalam proses menciptakan istilah medis, aturan tertentu bahasa berlaku. Aturan-aturan ini adalah bagian dari mekanika bahasa disebut linguistik. Jadi, ketika sebuah istilah yang dikembangkan, beberapa proses logis diterapkan. Akar Kata dikembangkan untuk memasukkan suara vokal istilah berikut untuk menambahkan tindakan smoothing dengan suara dari kata ketika menerapkan suatu akhiran. Hasilnya adalah pembentukan istilah baru dengan vokal terpasang (akar kata + vokal) disebut bentuk menggabungkan. Dalam bahasa Inggris, vokal paling umum digunakan dalam pembentukan bentuk kombinasi adalah huruf-o-, ditambahkan pada akar kata.

Prefiks biasanya tidak memerlukan modifikasi lebih lanjut yang akan ditambahkan ke akar kata karena awalan biasanya berakhir dengan suara vokal atau vokal, meskipun dalam beberapa kasus mereka mungkin mengasimilasi sedikit dan di-mungkin berubah ke im-atau syn-ke-simbol.

Sufiks dikategorikan sebagai (1) membutuhkan bentuk menggabungkan, atau (2) tidak memerlukan bentuk menggabungkan sejak mereka mulai dengan vokal.

Decoding istilah medis merupakan proses yang penting, (Lihat: Morfologi). Setelah pengalaman yang diperoleh dalam proses pembentukan dan decoding istilah medis, proses mulai masuk akal dan menjadi lebih mudah. Satu pendekatan yang melibatkan meruntuhkan kata dengan mengevaluasi makna akhiran pertama, lalu awalan, dan akhirnya akar kata. Ini umumnya akan menghasilkan hasil yang baik untuk profesional perawatan kesehatan yang berpengalaman. Jika ragu, hasilnya harus diverifikasi oleh terminologi medis kamus. Proses belajar bahasa baru, seperti terminologi medis, adalah suatu tujuan, tantangan dan juga dicapai sebagai dasar aturan-sekali belajar-membuat proses lebih mudah. (Lihat Linguistik Terapan)

Salah satu referensi online yang cepat adalah sebuah kamus mesin pencari. Yang memungkinkan seseorang untuk memasukkan istilah medis ke kotak dialog dan memulai pencarian. Ada juga banyak kamus medis online untuk memilih dari. Setelah istilah berada, respon akan dibagi menjadi beberapa format dasar, termasuk penggunaan Umum, Kedokteran, Hukum, Bisnis, dan lain-lain.

Penggunaan medis kamus atau internet search engine yang paling membantu dalam belajar makna yang tepat dari istilah medis. Namun, jika konsep dasar bangunan kata dimengerti, banyak kata yang dimengerti kepada siswa istilah medis.

aplikasi perangkat lunak Mobile juga ada yang dapat membantu Anda referensi atau studi Medical Terminology tanpa sambungan internet, seperti "Cepat Medical Terminology Dan Singkatan Referensi" untuk iPhone dan "Medical Terminologi dan abbrev" untuk Android.
Diskusi

Dalam membentuk atau pemahaman akar kata, orang perlu pemahaman dasar dari istilah dan bahasa sumber. Penelitian tentang asal-usul kata-kata disebut etimologi. Misalnya, jika kata itu harus dibentuk untuk menunjukkan kondisi ginjal, ada dua akar utama - satu dari Yunani (νεφρός nephr (os)) dan satu dari bahasa Latin (ren (es)). kegagalan ginjal akan menjadi kondisi ginjal, dan nefritis adalah juga suatu kondisi, atau peradangan, dari ginjal. The akhiran-itis berarti peradangan, dan seluruh kata menyampaikan arti peradangan ginjal. Untuk terus menggunakan istilah-istilah ini, kombinasi lain akan disajikan untuk tujuan contoh: Istilah 'supra-ginjal adalah kombinasi dari prefiks supra-(berarti "atas"), dan akar kata untuk ginjal, dan seluruh kata berarti "terletak di atas ginjal". Kata "nephrologist" menggabungkan kata root untuk ginjal ke ologist-akhiran dengan arti yang dihasilkan dari "satu yang mempelajari ginjal".

Dalam istilah medis, akar kata biasanya tidak mampu berdiri sendiri sebagai kata yang lengkap dalam kalimat. Hal ini berbeda dari akar kata yang paling dalam bahasa Inggris standar modern. Akar kata medis diambil dari bahasa sumber yang berbeda, sehingga akan tetap berarti sebagai berdiri sendiri-panjang dalam sebuah kalimat bahasa Inggris. Sebuah akhiran atau awalan harus ditambahkan untuk membuat istilah medis dapat digunakan. Misalnya istilah untuk "tentang hati" adalah "cardiacus", dari Yunani kardia. Jika seseorang menderita penyakit jantung yang terkait, pernyataan, "menderita Pasien acara kardia," tidak akan masuk akal. Namun, dengan penambahan akhiran "-ac", pernyataan ini harus dimodifikasi untuk membaca, "menderita Pasien acara jantung" yang merupakan penggunaan yang dapat diterima istilah medis. Proses ini berbeda dalam bahasa Inggris standar karena akar kata yang mampu berdiri sendiri dalam sebuah kalimat. Misalnya, kata mata adalah akar kata dalam bahasa Inggris yang dapat digunakan tanpa modifikasi dalam sebuah kalimat.

Sebuah tantangan tambahan kepada siswa dari istilah medis adalah bahwa pembentukan jamak dari kata harus dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan pembentukan bentuk jamak yang tepat seperti yang digunakan dalam bahasa sumber. Ini lebih sulit daripada dalam bahasa Inggris, dimana menambahkan "-s" atau "-es" adalah aturan. Yunani dan Latin masing-masing memiliki aturan yang berbeda harus diterapkan ketika membentuk bentuk jamak dari akar kata. Seringkali rincian seperti dapat ditemukan dengan menggunakan kamus medis.

Ada juga aturan lain terminologi medis yang akan diakui oleh mahasiswa. Bila lebih dari satu bagian tubuh digunakan dalam pembentukan istilah medis, akar kata individu bergabung bersama-sama dengan menggunakan formulir menggabungkan menggunakan huruf-o-untuk menunjukkan bergabung bersama-sama dari berbagai bagian tubuh. Misalnya jika ada suatu peradangan dari lambung dan usus, ini akan ditulis sebagai gastro-dan masukkan-itis plus-, gastroenteritis. Dalam contoh ini, o--menandakan bergabung bersama dari dua bagian tubuh.

Sebuah buku kecil yang berguna, Chambers Klasik Akar untuk Paramedis, memiliki panduan sederhana untuk jamak Latin dan Yunani, dan kasus (seperti yang disebutkan di atas) sebagai lampiran ke daftar utama prefiks medis dan sufiks. (Ini juga menyoroti setara Latin dan bahasa Yunani dan memperingatkan hal tentang confusable.)

Buku lain yang sangat membantu bagi siswa baru belajar istilah medis untuk kali pertama adalah Davi-Ellen Chabner's Medical Terminology, kursus singkat, dan sebagian besar saat ini di edisi 9 [1] Buku ini demystifies. Kata ganti / sufiks dan kerusakan akar kata ke dalam sangat sederhana langkah yang bekerja melalui sistem tubuh, dengan ilustrasi. Sebuah CD pendamping audio membantu Anda untuk mendengar kata-kata dan menggunakannya dengan benar. Studi rekan lain CD berisi Glosari gambar dan permainan interaktif dan strategi pembelajaran visual.
[Sunting] Kedokteran terminologi
Artikel utama: Daftar medis, sufiks dan prefiks akar

Terminologi medis sering menggunakan kata-kata dibuat menggunakan prefiks dan sufiks dalam bahasa Latin dan Yunani Kuno. Dalam pengobatan, makna mereka, dan etimologi mereka, yang diinformasikan oleh bahasa asal. Prefiks dan sufiks, terutama dalam bahasa Yunani-tapi juga dalam bahasa Latin, memiliki o-dropable-. akar Medis umumnya pergi bersama-sama menurut bahasa: prefiks Yunani pergi dengan sufiks Yunani dan Latin dengan Awalan Akhiran Latin. Meskipun secara teknis dianggap dapat diterima untuk menciptakan kata-kata hibrida, sangat disukai untuk tidak mencampur akar bahasa yang berbeda.
Ada beberapa jenis stainless steel yang kami gunakan dalam produksi tinggi HNM instrumen bedah Medis kualitas. Ketika manufaktur instrumen dengan mata pemotong yang tajam, penting untuk menggunakan stainless steel seri 400. Beberapa instrumen bedah dari jenis ini termasuk gunting bedah, rongeurs, tang, hemostat, dan pemegang jarum. Tipe lain dari baja yang kita gunakan adalah seri 300 stainless steel. Menawarkan ketahanan terhadap korosi yang tinggi; sehingga membuatnya lebih bisa dilaksanakan dan ditempa. instrumen bedah dalam kategori ini termasuk retraktor, penyebar rusuk, dan Kanula.

Tahap pertama di bidang manufaktur adalah untuk mengembangkan penempaan, atau dengan kata lain membuat cap garis besar instrumen bedah kasar dari sebuah bar dipanaskan dari stainless steel. HNM kualitas Medis berasal dari tempa di pabrik Jerman. Langkah selanjutnya adalah menggiling dan pabrik penempaan, yang adalah bagaimana baja kelebihan dihapus. Untuk beberapa instrumen bedah seperti gunting dan hemostat, lebih dari dua puluh penggilingan operasi dilakukan, termasuk menciptakan dari bagian laki-laki dan perempuan, pemotongan gerigi tepat dan pencocokan ratchets. pembuat alat bedah kami mengalami beberapa tahun magang, pelatihan di bawah bimbingan orang-kerajinan yang berpengalaman. Sejumlah pemeriksaan kualitas dan aplikasi finishing dilakukan di tiap instrumen, memastikan kualitas dan kesempurnaan yang HNM instrumen bedah medis dikenal.

Ketika perakitan selesai, semua instrumen bedah menjalani prosedur terakhir di mana mereka dipanaskan sampai sekitar 1500 derajat Fahrenheit dan didinginkan dengan cara yang terkontrol. Langkah ini menyediakan instrumen medis dengan kekerasan mereka. Tahap selanjutnya terdiri dari meningkatkan ketahanan instrumen bedah terhadap korosi, yang dicapai melalui pemoles dan passivasi. Polishing memberikan instrumen medis halus dan penampilan akhir berkilau. selesai ini dapat mengkilap (cermin-selesai) atau matte / satin, yang memberikan permukaan berwarna abu-abu yang tidak memantulkan cahaya. Proses pasif menggunakan asam nitrat untuk menghilangkan kandungan besi dari lapisan luar instrumen medis. Penghapusan dari besi ini membantu membangun lapisan kromium oksida, yang sangat tahan terhadap korosi dan terus membangun seluruh kehidupan instrumen medis. Pada titik ini instrumen medis siap untuk pemeriksaan akhir.

Tujuan dan misi kami telah mengembangkan, sumber, dan mendistribusikan tinggi kualitas instrumen bedah buatan Jerman dengan produsen dengan siapa kita memegang kontrak yang ketat yang sesuai dengan GMP, CE, FDA, dan ISO 9001/EN46001 peraturan.