Cari Blog Ini

Rabu, 12 Oktober 2011

kesehatan


Stroke Haemoragic
http://photos1.blogger.com/blogger/3730/2990/320/Stroke%20Haemoragic.jpg
A. Pengertian
Stroke secara umum merupakan defisit neurologis yang mempunyai serangan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari terganggunya pembuluh darah otak (hudak dan Gallo, 1997)
Stroke digunakan untuk menamakan sindrome hemiparese atau hemiparalisis akibat lesi vascular, yang secara tiba tiba daerah otak tidak menerima darah karena arteri yang memperdarahi daerah tersebut tersumbat, putus atau pecah.
B. STROKE HAEMORAGIK
Adalah bagian dari klasifikasi stroke, dimana perdarahan intra cerebral dan mungkin perdarahan sub arachnoid yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu. Kejadian biasanya saat melakukan aktifitas, namun dapat juga saat istirahat dan kesadaran pasien umunya menurun.
C. PATOFISIOLOGI
D. FAKTOR RESIKO
Hipertensi, perokok, penyakit jantung terutama artrial fibrilasi, cerebral aneurisma, aterosclerosis, stroke sebelumnya atau TIA, Diabetes, Polisitemia, usila
E. GEJALA KLINIK
· mendadak, nyeri kepala
· Paraesthesia, paresis,Plegia sebagian badan
· Dysphagia
· Aphasia
· Gangguan penglihatan
· Perubahan kemampuan kognitif
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
· CT Scan : Haemoragi: sub dural, sub aracnoid, intra cerebral. Edema, Iskemia
· EEG : Mengidentifikasi area lesi dan gelombang listrik
· Angiografi : Haemoragi, obstruksi arteri, oklusi dan ruptur
· MRI : Infark, perdarahan, kelainan arteri venous
· Lumbal Punksi : Pada perdarahan Sub Arachnoid dan intra cerebral cairan cerebro spinal
mengandung darah
G. PENATALAKSANAAN
1. Phase Akut:
· Pertahankan fungsi vital: jalan nafas, pernafasan, oksigenisasi dan sirkulasi
· Reperfusi dengan trombolityk atau vasodilation: Nimotop
· Pencegahan peningkatan TIK
· Mengurangi edema cerebral dengan diuretik
2. Post phase akut
· Pencegahan spatik paralisis dengan antispasmodik
· Program fisiotherapi
· Penangan masalah psikososial
H. PENGKAJIAN KEPERAWATAN UTAMA
· Monitor tanda vital
· Monitor tingkat kesadaran
· Mengkaji fungsi eliminasi
· Mengkaji adanya gerakan involunter
· Mengkaji kemampuan ADLs
· Mengkaji kemampuan gerakan-otot
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
· Nyeri kepala b.d. gangguan vascular cerebral: perdarahan cerebral
· Gangguan perfuisi jaringan otak b.d edema cerebral
· Self care deficit b.d parsial paralisis
· Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan fisik/motorik
· Konstipasi b.d. gangguan sensorik motorik
· Cemas b.d. kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya
· Resiko terjadi gangguan integritas kulit b.d bed rest yang lama






Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001) atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J, Roux G & Lockhart R, 2001).
Fraktur adalah masalah yang akhir-akhir ini sangat banyak menyita perhatian masyarakat, pada arus mudik dan arus balik hari raya idulfitri tahun ini banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang sangat banyak yang sebagian korbannya mengalami fraktur. Banyak pula kejadian alam yang tidak terduga yang banyak menyebabkan fraktur. Sering kali untuk penanganan fraktur ini tidak tepat mungkin dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia contohnya ada seorang yang mengalami fraktur, tetapi karena kurangnya informasi untuk menanganinya Ia pergi ke dukun pijat, mungkin karena gejalanya mirip dengan orang yang terkilir.
  1. Complete fraktur (fraktur komplet), patah pada seluruh garis tengah tulang,luas dan melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.
  2. Closed frakture (simple fracture), tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.
  3. Open fracture (compound frakture / komplikata/ kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi:
    • Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.
    • Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.
    • Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif.
  4. Greenstick, fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
  5. Transversal, fraktur sepanjang garis tengah tulang.
  6. Oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang.
  7. Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang.
  8. Komunitif, fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen.
  9. Depresi, fraktur dengan frakmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan wajah).
  10. Kompresi, fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang).
  11. Patologik, fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, paget, metastasis tulang, tumor).
  12. Avulsi, tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada prlekatannya.
  13. Epifisial, fraktur melalui epifisis.
  14. Impaksi, fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.
[sunting] Manifestasi klinis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar