Cari Blog Ini

Selasa, 09 Oktober 2012

MASALAH KESEHATAN PADA LANSIA



KONSEP LANSIA (PROSES DAN MASALAH-MASALAH PADA LANSIA)

A.    Teori Proses Menua
Menua (menjadi tua=aging), adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk makin banyak kerusakan metabolik dan struktural yang disebut sebagai “penyakit degeneratif” (seperti hipertensi, aterosklerosis, diabetes melitus, dan kanker) yang akan menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatik seperti stroke, infark miokard (penyakit jantuk iskemik), penyebaran kanker, dsb.
B.     Konsep menua sehat
Gerontologi (ilmu faal pada manusia lanjut usia) menunjukkan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang atau lebih dari 30 tahun fungsi refleks pengatur homeostatis organ dan seluruh organisme, seperti sistem kardiorespirasi, sistem perototan, dan pengaturan kadar gula darah, melemah dan menjadi kurang tepat.  Berat ringannya gejala tersebut ditentukan oleh berbagai faktor yaitu:
1.         Faktor gizi, baik yang dialami ketika masa pertumbuhan atau masa tua
2.         Faktor lingkungan, baik dalam arti faktor lingkungan fisik, keluarga, pekerjaan, pergaulan yang dapat menekan pikiran dan mengakibatkan stres. Stres jangka lama akan berakibat pada proses menua seseorang. Lingkungan fisik yang kurang bersih akan mempengaruhi kesehatan juga.
3.         Faktor gen yang ada dalam tubuh seseorang.
Tujuan hidup manusia ialah menjadi tua tetapi tetap sehat (healthy aging). Healthy aging dipengaruhi oleh 2 faktor:
1.      Faktor endogen (dari dalam tubuh)
 Dimulai dengan penuaan sel, penuaan jaringan, dan penuaan anatomi tubuh ke arah penuaan organ tubuh. Proses ini seperti jam yang terus berputar.
2.      Faktor eksogenik (luar tubuh)
Dapat dibagi dalam sebab lingkungan (environment), dimana seseorang hidup dan faktor sosio budaya yang paling tepat disebut gaya hidup (life-style). Faktor-faktor eksogen sekarang lebih dikenal sebagai faktor resiko dari berbagai penyakit degeneratif.
C.    Masalah Kesehatan Pada Lansia
1.    Penyakit kardiovaskuler
Merupakan penyebab kematian terbesar pada usia 65 tahun ke atas di seluruh dunia. Pada lansia penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemui, malah mungkin yang terbanyak diderita. Dengan adanya peninggian prevalensi populasi usia lanjut maka akan terjadi pula peningkatan prevalensi penyebab kardiovaskuler. Penyakit jantung pada usia lanjut diantaranya:
ü Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang mensuplai makanan dan oksigen pada jantung).
Gejalanya:
·      Angina pektoris (nyeri dada), yang sifatnya subjektif seperti tertekan atau merasa dadanya diperas-diperas, seperti ditusuk-ditusuk, bahkan ada yang merasa seperti terbakar. Hal ini timbul pada saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, misalnya sedang berolahraga, marah besar, atau emosi lainnya. Nyeri bisa juga menjalar ke bahu, leher, bahkan ada yang ke punggung atau bawah mulut. Rasanya seperti pegal-pegal atau kesemutan. Perasaan tidak enak di dada ini disertai dengan kepala terasa ringan seperti mau jatuh, berkeringat dingin, mual atau muntah, dan sesak nafas. Kekhasan angina pektoris adalah begitu kegiatan fisik atau emosi sudah berhenti/reda dengan sendirinya sakit itu menghilang. Hal ini biasanya berlangsung hanya 2-3 menit atau kurang dari 15 menit.
·      Infark miokard, terjadi serangan jantung yang lebih hebat. Berupa nyeri dada yang lebih hebat disertai keringat dingin, mual, bisa terjadi penurunan kesadaran (mau pingsan) hingga kematian.
2.    Penyakit sistem endokrin (hormonal)
ü Diabetes melitus (kencing manis)
Dari berbagai penelitian disepakati adanya kenaikan gula darah dengan usia, jadi toleransi glukosa menurun. Menurunnya toleransi glukosa pada usia lanjut ini berhubungan dengan berkurangnya sensitivitas sel terhadap insulin (resistensi insulin). Faktor risiko terjadinya diabetes yang perlu diperbaiki diantaranya hipertensi, merokok, obesitas, pola makan.
ü Hormon seks pada usia lanjut
Apabila seorang wanita mendekati masa menopause, menstruasi mulai tak teratur. Dari berbagai dampak menopause, yang diakibatkan oleh penurunan hormon estrogen, mungkin osteoporosis paling penting, disamping kelainan jantung dan pembuluh darah. Sering wanita juga merasa sakit saat melakukan hubungan intim. Penggunaan hormon estrogen pengganti dapat mengurangi keluhan yang timbul. Pada pria, memang ada penurunan libido dan kegiatan seks yang berhubungan dengan penurunan hormon testosteron. Tetapi kapasitas reproduksi dapat bertahan sampai usia uzur.
4.    Rematik
Proses menua mempengaruhi juga sistem otot dan persendian, dengan kemungkinan timbulnya penyakit rematik. Penyakit rematik yang sering menyertai usia lanjut adalah osteoartritis. Kejadian penyakit ini meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia. Rematik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita rematik. Bagaimana timbulnya rematik ini sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Rematik bukan merupakan satu penyakit , tapi merupakan suatu sindrom. Rematik dapat terungkap sebagai suatu sindrom atau tanda. Ada tiga keluhan utama pada sistem otot dan sendi yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak.
5.    Ginjal dan hipertensi pada usia lanjut.
Setelah umur 30 tahun mulai terjadi penurunan kemampuan ginjal dan pada usia 60 tahun kemampuan ginjal menurun menjadi tinggal 50% dari kapasitas fungsinya pada usia 30 tahun. Ini disebabkan proses fisiologi berupa berkurangnya jumlah nefron (sel-sel pada ginjal) dan tidak ada kemampuan regenerasi.
ü Infeksi saluran kemih makin meningkat dengan makin meningkatya usia. Pada usia 40-60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2% sedangkan pada usia sama atau diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka prevalensi sebesar 20%.
ü Gagal ginjal pada usia lanjut dibagi dua, gagal ginjal akut (mendadak) dan gagal ginjal kronik (lama) dengan berbagai sebab yang mendahuluinya.
ü Hipertensi atau tekanan darah tinggi lumrah bagi pasien yang sudah berusia lanjut. Pengendapan lemak pada dinding dalam pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya pengapuran, berkurangnya elastisitas pembuluh darah menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Hal ini erat kaitannya dengan proses degenerasi karena penuaan. Penurunan tekanan darah tinggi harus dilakukan secara hati-hati. Lagipula penurunannya tidak boleh terlalu cepat. Mengingat berbagai penyakit yang timbul pada usia lanjut, maka pengobatan hipertensi bersifat pribadi. Artinya, tidak semua jenis obat penurun tekanan darah tinggi dapat dipakai. Harus dicari obat yang cocok sesuai untuk masing-masing pribadi. Hipertensi perlu mendapat pengawasan teratur agar dapat diatasi dengan baik. Senantiasa menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga teratur, menjauhkan diri dari makanan berlemak dan tinggi kalori seperti makanan bergula, membatasi asupan garam. Dengan demikian diharapkan penyakit tekanan darah tingginya dapat dikontrol, sehingga dapat menjalani hidup dengan lebih segar dan bugar.
6.    Stroke
Menurut kriteria WHO, stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian karena gangguan peredaran darah otak. Di seluruh bagian dunia, stroke merupakan penyakit yang terutama mengenai populasi usia lanjut. Insidens pada usia 75-84 th sekitar 10 kali dari populasi 55-64 tahun. Di Inggris dan Amerika stroke merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskuler dan penyebab utama kecacatan. Dengan makin meningkatnya upaya pencegahan terhadap penyakit hipertensi, diabetes melitus dan gangguan lemak, insidens stroke di negara-negara maju makin menurun. Faktor resiko terjadinya stroke diantaranya:
·       Usia
·       Hipertensi
·       Diabetes melitus
·       Hiperlipidemia
·       Berbagai kelainan jantung antara lain gangguan irama, infark miokard akut atau kronis.
7.    Gejala mudah lupa
Waspadalah jika anda sering lupa nama orang orang, benda, tempat, kejadian, bahkan pada apa yang baru anda katakan. Bisa jadi itu merupakan tanda awal demensia yang bisa berlanjut menjadi alzheimer. Demensia atau pikun bukan penyakit, melainkan gejala yang ditandai dengan turunnya daya ingat, fungsi kognitif, serta perubahan perilaku atau kepribadian. Pikun sering dianggap normal pada orang lanjut usia seiring dengan proses menuanya otak. Tetapi jika gejala itu menimpa orang setengah baya hingga menyebabkannya tergantung pada orang lain, perlu dicurigai sesuatu telah terjadi pada otaknya.
8.     Proses penuaan kulit
Proses menua pada kulit dan wajah tidak sama pada setiap orang. Ada yang mengalami lebih awal disebut premature aging, ada pula yang mengalami lebih lambat disebut awet muda. Orang yang mempunyai kulit cenderung kering akan mengalami proses penuaan kulit lebih awal. Ini adalah faktor genetik dan tidak bisa dicegah. Selain itu manusia juga mempunyai jenis kulit yang berbeda-beda karena dipengaruhi faktor ras. Masing-masing ras mempunyai struktur kulit yang berbeda terutama struktur kulit yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh terhadap lingkungan. Orang berkulit putih lebih mudah terbakar sinar matahari dibanding kulit berwarna. Wanita yang sedang menopause akan mengalami penipisan kulit sehingga kulit menjadi kering. Proses tersebut disebabkan menurunnya produksi hormon estrogen yang berfungsi mengatur elastisitas kulit.
9.    Pengeroposan tulang
Sepanjang hidup tulang mengalami perusakan dan pembentukan yang berjalan bersama-sama sehingga tulang dapat membentuk modelnya sesuai dengan pertumbuhan badan (proses remodelling). Proses ini akan sangat cepat pada usia remaja. Apabila hasil akhir perusakan lebih besar dari pembentukan maka akan timbul osteoporosis. Osteoporosis adalah suatu keadaan berkurangnya massa tulang sedemikian sehingga dengan trauma minimal tulang akan patah. Penurunan massa tulang ini sebagai akibat dari berkurangnya pembentukan, meningkatnya perusakan, atau kombinasi keduanya. Osteoporosis merupakan kelainan pada kerangka tulang manusia usia lanjut. Ini terutama terjadi pada wanita setelah haid berhenti (menopause). Tulang menjadi tipis, rapuh dan mudah patah akibat kekurangan kalsium.

2 komentar:

  1. mbak boleh betukar pikiran g masalh keperawatan pada lansia solnya sy akn melakukan penelitian tentang itu

    BalasHapus
  2. maaf mba, ko sumber atau literaturnya ga ada yah

    BalasHapus